Kembali

Mahkota Sanghyang Pake Binokasih

Satu Pusaka yang indah menawan adalah seperangkat Siger Mahkota Sanghyang Pake Binokasih perhiasan kepala yang terbuat dari emas murni 18 karat dan memiliki massa 8 kg. Mahkota Binokasih adalah peninggalan fase kebesaran kerajaan Galuh, yang berestafet dari hasil suksesi kerajaan Galuh dipersatukan dengan kerajaan Sunda, yang selanjutnya bernama Kerajaan Sunda dan beribukota pindah ke Pakuan Pajajaran. Selanjutnya Kerajaan Sunda Pajajaran yang diserahkan kepada Prabu Geusan Ulun raja Sumedang Larang pada tahun 1578. Mahkota Sanghyang Pake Binokasih ini adalah simbol legitimasi kekusasan Sunda tertinggi. Mahkota Sanghyang Pake ini dibawa oleh empat kandaga Lante Pajajaran utusan dari raja Pajajaran Prabu Surya Kancana karena Pajajaran burak akibat membubarkan diri dan juga ancaman serangan dari Kerajaan Banten. Keempat Kandaga Lante tersebut adalah Mbah Jaya Perkosa (Mbah Sayang Hawoe), Batara Pancar Buana (Embah Terong Peot), Batara Dipati Wiradijaya (Embah Nangganan) dan Batara Sang Hyang Kondang Hapa (Embah Kondang Hapa). Mahkota Sanghyang Pake Binokasih beserta perlengkapannya diserahkan kepada kerajaan Sumedang Larang tepat pada penobatan sang Prabu Geusan Ulun menjadi raja Sumedang Larang. Mahkota Binokasih dipakai dalam gelar penobatan Prabu Geusan Ulun tanggal 22 April 1578 disaksikan oleh empat kandaga Lante dan para pembesar kerajaan waktu itu. Sekarang Mahkota Binokasih tersimpan dalam Cungkup bangunan Pusaka Keraton Sumedang Larang sebagai salah satu icon dan pusaka dari Keraton Sumedang Larang. Mahkota Binokasih juga menjadi kebesaran Sumedang dan menjadi tugu reflika Binokasih di Bundaran gerbang masuk kota Sumedang dari arah Barat menuju alun-alun Sumedang.

pemkab logo
Disparbudpora Kabupaten Sumedang

2023 © Virtual Tour Sumedang