Kembali

Wayang Kulit

Wayang kulit termasuk salah satu koleksi dari Keraton Sumedang Larang. Seperangkat wayang kulit tersimpan di Gedung Gendeng dan gedung gamelan Keraton Sumedang Larang. Wayang kulit ini berbahan dasar kulit, tipis, seluruh badan boneka digambarkan menymping dengan memperlihatkan seluruh unsur tubuh, unsur yang dapat digerakan hanya bagian tangan, salah satu atau dua-duanya. Wayang kulit ini dimainkan dibalik layar dengan bantuan penerangan. Wayang kulit ini peninggalan Pangeran Suria Kusumah Adinata (Pangeran Sugih) yang memerintah tahun 1836 sampai 1882. Pangeran Sugih memiliki jiwa kesenian yang tinggi, salah satu jenis kesenian yang dikembangkan yaitu wayang kulit. Pagelaran wayang kulit ini dilaksanakan sebagai upaya penyambutan tamu-tamu kehormatan yang datang ke Bupati Sumedang. Terdapat Akulturasi budaya, dalam hal ini budaya jawa sebagai asal mula wayang kulit. Pangeran Aria Kusumah Adinata memiliki nilai apresiasi seni yang tinggi dibuktikan dengan peninggalan kesenian di Keraton Sumedang Larang. Pertunjukan wayang ini bukan hanya sebagai hiburan tetapi memberi wejangan dan petuah kepada penonton tentang ajaran agama, hidup dan berkehidupan dalam masyarakat yang ditampilkan melalui tokoh-tokoh pewayangan.

pemkab logo
Disparbudpora Kabupaten Sumedang

2023 © Virtual Tour Sumedang